Penyakit kenari

Cacingan


Cacingan adalah jenis penyakit yang menyerang
saluran pencernaan dan hati.


Penyebab


yakni cacing tambang, cacing gilig,
cacing pita, dan cacing hati.



Akibat


Munculnya
penyakit cacingan adalah kondisi sangkar dan
tempat makan/minum yang kotor.


Ciri-ciri


burung
kurang bergairah, lemah, nafsu makan berkurang,
bulu tidak teratur, kotoran berbentuk cair, dan berat
badan burung menurun.



Pencegahan


Penyakit cacingan dapat
dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
sangkar, tempat pakan, dan tempat minum. Oleh
karena itu, sangkar, tempat pakan, dan tempat
minum harus selalu dikontrol dan dibersihkan dan
segala macam kotoran agar tidak menjadi sarang
cacing.


Bubul (bumble foot)

Adalah jenis penyakit
yang sering menyerang hampir semua jenis burung.



Penyebab


penyakit bubul adalah bakteri Staphylo
coccus. Bakteri ini menyerang permukaan kulit,
terutama kulit telapak kaki.



Akibat

sangkar kotor, khususnya tempat bertengger.



Ciri-ciri


kaki membengkak, kuku memanjang,
sisik kaki melebar atau merenggang. Jika serangan
penyakit bubul ini dibiarkan, maka lama kelamaan
infeksi penyakit tersebut akan melebar dan
bertambah besar.



Pencegahan


dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan
sangkar dan tempat betengger burung.


Snot ( coryza)



Penyakit ini menyerang
sekitar bagian muka burung sehingga
menyebabkan bengkak dan muncul benjolan
berwama merah di sekitar hidung, mata, dan telinga.
Cara penularannya melalui perantaraan burung lain,
udara, debu, makanan, dan minuman.Jika tidak ditangani secara
serius, lama kelamaan burung yang terserang
penyakit ini akan mati. Penularan
penyakit ini juga dapat malalui keturunan.


Penyebab


Penyakit snot atau coryza disebabkan oleh virus
Hemophillus gallinarum.



Ciri-ciri


muka bengkak, hidung
berlendir, sering bersin-bersin, sesak napas, dan
nafsu makan turun.



Pencegahan


Pencegahan terhadap serangan penyakit snot atau
coryza dapat dilakukan dengan cara menjauhkan
burung kenari yang terserang penyakit dan
kelompok burung yang lain agar tidak menular. Di
samping itu, sangkar tempat makan, dan minum
harus selalu dibersihkan dan segala kotoran,vaksinasi kandang. Burung
kenari yang terlanjur terserang penyakit snot atau
coryza harus segera diberi obat yang sesuai.


Berak kapur



Penyakit ini dikenal juga dengan nama
penyakit Salmonellosis atau Pullorum. Penyakit berak
kapur bersifat menular.


Penyebab


Penyebab
penyakit ini adalah Salmonella pullorum yang
menyerang saluran pencernaan.


Ciri-ciri


kotoran burung
berbentuk cair dan berwarna putih seperti kapur,
nafsu makan menurun, pada stadium tertentu
burung mengalami kesulitan membuang kotoran.
Jika diperhatikan, banyak kotoran berwarna putih
melekat pada bulu di sekitar anus. Tanda lain burung
kenari yang terserang penyakit berak kapur adalah
muka pucat, bulu tidak teratur, sayap menggantung,
dan burung tidak bergairah.


Pencegahan


Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak
kapur dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan
sangkar, makanan, dan minuman. Setiap han
sangkar dibersihkan dan segala kotoran. Gunakan
desinfektan atau bioseptik untuk mencuci sangkar.
Setiap dua hari sekali, tempat pakan dan tempat
minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan
dibuang agar tidak berjamur dan diganti dengan
makanan yang baru. Demikian juga, air minum harus
selalu diganti dengan air baru yang sudah direbus
(matang), bersih, dan sehat (tidak mengandung bahan-bahan beracun yang berbahaya).Jika burung sudah teninfeksi penyakit berak kapur,
burung tersebut harus segera dipisahkan burung dan
burung-burung yang lain agar tidak menular. Burung
yang sudah terinfeksi penyakit berak kapur diberi

obat antibiotik secara intensif sesuai dengan
petunjuk yang ada. Penggunaan obat antibiotik tidak
boleh sembarangan, sebab jika kita tidak tahu
secara pasti justru berakibat fatal.


Gangguan pernapasan



Jika sudah kronis, penyakit ini sangat sukar
disembuhkan dan biasanya lama kelamaan burung
kenari yang terinfeksi penyakit ini akan mati.
Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan
penyakit ini dapat terjadi melalui kontak langsung
antara kenari yang terinfeksi dan kenari yang sehat.
Misalnya, indukan yang terinfeksi penyakit dan
menyuapi anaknya, maka anak-anak burung yang
disuapi akan tertular oleh penyakit tersebut.
Penularan penyakit juga dapat terjadi
melalui keturunan. Anakan kenari yang berasal dari
indukan yang sudah terkena penyakit akan mewarisi
penyakit yang dimiliki oleh induknya tersebut.
Penularan penyakit pernapasan dapat juga terjadi
melalui makanan, minuman, lingkungan kandang
yang kurang bersih, dan makanan/minuman yang
tercemar kotoran burung yang terinfeksi penyakit.

Penyebab


Penyebab
penyakit pernapasan adalah adanya infeksi
sekunder pada saluran pernapasan oleh E. coli dan
virus sejenis Mycoplasma gallisepticcum yang lebih
terkenal dengan nama CRD (Chronic Respiratory
Desease).



Ciri-ciri

burung sering bersin-bersin, pada malam hari
yang cuacanya dingin pernapasannya ngorok, hidung
lembab/basah berlendir, dan aktivitas atau gerak
burung menurun.


Pencegahan


Tindakan pencegahan preventif dan kuratif
untuk mengatasi penyakit pernapasan yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut. :
A . Burung kenari yang terinfeksi penyakit
pernapasan segera diisolasi di kandang tersendiri
dan diobati agar tidak menular kepada burung-
burung kenari yang lain.
B . Sangkar, tempat makan, dan tempat minum
selalu dikontrol dan semua kotoran yang terdapat di
dalam sangkar ataupun di dalam wadah makanan/
minuman selalu dibersihkan.
C . Makanan yang akan diberikan dicuci bersih dan
dikeringkan untuk menghilangkan kemungkinan
adanya residu pestisida pertanian yang
membahayakan kesehatan burung.
D . Minuman yang kotor segera diganti dengan air
yang bersih, segar, sehat, dan tidak mengandung
bahan-bahan beracun yang membahayakan
kesehatan burung. Air untuk minum direbus terlebih
dahulu hingga mendidih untuk membunuh semua
jenis bibit penyakit yang terdapat di dalamnya.

0 komentar:

Posting Komentar